Memuat…
Sebanyak 12 penyandang disabilitas diterbangkan ke ketinggian 25.000 kaki untuk mengikuti pelatihan misi luar angkasa. Foto/BBC
JAKARTA – Sebanyak 12 penyandang disabilitas berhasil menyelesaikan pelatihan misi luar angkasa. Ini adalah bukti bahwa ruang tidak ilegal bagi penyandang disabilitas.
Dalam pelatihan tersebut mereka diterbangkan hingga 25.000 kaki dari bumi. Seluruh peserta berasal dari beberapa negara yaitu Australia, Brazil, Jerman, Spanyol dan Amerika Serikat. Mereka semua adalah penyandang disabilitas dengan masalah mobilitas, pendengaran dan penglihatan.
Selama pelatihan, puluhan penyandang disabilitas diharuskan mengenakan pakaian antariksa. Hal itu dilakukan untuk melihat dan membuktikan bahwa pakaian antariksa masih sangat cocok untuk dikenakan oleh penyandang disabilitas. Pakaian tersebut juga tidak mempersulit mereka dalam beraktivitas di luar angkasa.
Tak hanya itu, pesawat luar angkasa yang mereka gunakan juga melakukan 18 gerakan parabola. Gerakan tersebut dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada para peserta untuk mengetahui apa yang mereka butuhkan agar perjalanan luar angkasa nyaman bagi penyandang disabilitas.
Baca juga: Kohler Luncurkan Smart Toilet Terjangkau dengan Toyota Agya
Setiap penyandang disabilitas disebutkan oleh Daily Mail untuk menjalani tes terpisah. Kelompok tunanetra diperbolehkan mencoba dinding kabin yang dilengkapi dengan bagan taktil. Hal ini dilakukan agar mereka dapat merasakan dan beradaptasi dengan lingkungannya.
Peserta dengan gangguan pendengaran diberi kesempatan untuk menggunakan perangkat lunak personalisasi suara SonicCloud yang inovatif. Perangkat ini memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan audio dengan kemampuan pendengarannya.
Baca juga: Misteri Kuburan Massal Reptil Laut Raksasa di Nevada Terungkap
Hal yang sama berlaku untuk peserta tunarungu yang mencoba berlatih bahasa isyarat meski berada dalam gravitasi nol. “Saat ini masih banyak yang harus dilakukan untuk membuat ruang dapat diakses oleh semua orang. Latihan ini merupakan perkembangan yang sangat bagus karena kami berada di jalur yang benar,” kata Anna Voelker dari AstroAccess.
Diketahui, AstroAccess sangat berdedikasi untuk memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas menjadi bagian penting dari upaya dunia menjelajahi luar angkasa. Eksplorasi ruang angkasa, yang terjadi dengan sangat cepat akhir-akhir ini, tidak boleh membiarkan penyandang disabilitas sendirian.
“Kami percaya bahwa satu-satunya batasan yang ada dengan eksplorasi ruang angkasa adalah diri kami sendiri. Kami percaya bahwa suatu hari ruang angkasa akan dinikmati oleh semua orang,” kata Dylan Taylor, pendiri AstroAccess.
(dll.)