liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI

2 Badai Matahari Bakal Hantam Bumi, Akankan Berbahaya Bagi Kehidupan?

2 Badai Matahari Bakal Hantam Bumi, Akankan Berbahaya Bagi Kehidupan?

memuat…

NASA melaporkan bahwa matahari mengeluarkan dua coronal mass ejections (CMEs) atau biasa disebut badai matahari menuju Bumi. Foto/NASA

WASHINGTON – NASA melaporkan bahwa matahari mengeluarkan dua buah coronal mass ejections (CME) atau yang biasa disebut Badai matahari menuju Bumi. CME mengandung satu miliar ton plasma partikel bermuatan dan membawa medan magnetnya sendiri.

Lemparan badai Matahari Ini diamati oleh satelit Solar and Heliospheric Observatory (SOHO) NASA yang mengorbit matahari. NASA memproyeksikan pelepasan besar-besaran gas terionisasi yang disebut plasma ini akan berdampak pada Bumi pada Jumat 7 Juli 2023 waktu AS.

Ketika partikel bermuatan dalam CME menyerang medan magnet bumi, magnetosfer, mereka dapat menyebabkan gangguan besar yang disebut badai geomagnetik. Badai ini, pada gilirannya, dapat mengganggu infrastruktur listrik dan komunikasi di permukaan bumi selain memengaruhi satelit, yang dapat berdampak negatif pada layanan seperti sistem pemosisian global (GPS).

Fisikawan Space Weather Tamitha Skov membagikan rekaman CME kedua yang ditangkap oleh Large Angle and Spectrometric Coronagraph Experiment (LASCO) SOHO di feed Twitter-nya. Skov menulis: “Kami memiliki dua #solarstorms (alias CME) yang sebagian menuju Bumi dalam perjalanannya.”

Seperti yang diperkirakan, pakar cuaca luar angkasa membagikan model kedua CME, yang dibuat oleh Chris Stubenrauch dari NASA, menggambarkan aliran material bintang sebagai ledakan ganda badai matahari. Tweet pertama menunjukkan CME awal, yang diprediksi NASA akan lebih lambat dan akan tiba sebelum pukul 8 pagi (EDT) pada hari Jumat dan sebagian besar akan mengarah ke timur laut.

CME kedua meluncur lebih cepat melalui ruang angkasa dan akan membuat apa yang digambarkan Skov sebagai “dampak langsung” di Bumi, berbelok sedikit ke selatan. Ia menambahkan, CME berpotensi memicu badai geomagnetik grade G-1.

Kategori ini didefinisikan oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) sebagai peristiwa kecil yang dapat menyebabkan fluktuasi pada jaringan listrik dan berdampak pada operasi pesawat ruang angkasa. Saat partikel bermuatan bergerak menuruni garis medan magnet di magnetosfer Bumi, mereka menciptakan tampilan yang cerah dan berwarna-warni yang disebut aurora.

(jaring)