memuat…
NASA melaporkan bahwa matahari mengeluarkan dua coronal mass ejections (CMEs) atau biasa disebut badai matahari menuju Bumi. Foto/NASA
WASHINGTON – NASA melaporkan bahwa matahari mengeluarkan dua buah coronal mass ejections (CME) atau yang biasa disebut Badai matahari menuju Bumi. CME mengandung satu miliar ton plasma partikel bermuatan dan membawa medan magnetnya sendiri.
Lemparan badai Matahari Ini diamati oleh satelit Solar and Heliospheric Observatory (SOHO) NASA yang mengorbit matahari. NASA memproyeksikan pelepasan besar-besaran gas terionisasi yang disebut plasma ini akan berdampak pada Bumi pada Jumat 7 Juli 2023 waktu AS.
Ketika partikel bermuatan dalam CME menyerang medan magnet bumi, magnetosfer, mereka dapat menyebabkan gangguan besar yang disebut badai geomagnetik. Badai ini, pada gilirannya, dapat mengganggu infrastruktur listrik dan komunikasi di permukaan bumi selain memengaruhi satelit, yang dapat berdampak negatif pada layanan seperti sistem pemosisian global (GPS).
Fisikawan Space Weather Tamitha Skov membagikan rekaman CME kedua yang ditangkap oleh Large Angle and Spectrometric Coronagraph Experiment (LASCO) SOHO di feed Twitter-nya. Skov menulis: “Kami memiliki dua #solarstorms (alias CME) yang sebagian menuju Bumi dalam perjalanannya.”
Seperti yang diperkirakan, pakar cuaca luar angkasa membagikan model kedua CME, yang dibuat oleh Chris Stubenrauch dari NASA, menggambarkan aliran material bintang sebagai ledakan ganda badai matahari. Tweet pertama menunjukkan CME awal, yang diprediksi NASA akan lebih lambat dan akan tiba sebelum pukul 8 pagi (EDT) pada hari Jumat dan sebagian besar akan mengarah ke timur laut.
CME kedua meluncur lebih cepat melalui ruang angkasa dan akan membuat apa yang digambarkan Skov sebagai “dampak langsung” di Bumi, berbelok sedikit ke selatan. Ia menambahkan, CME berpotensi memicu badai geomagnetik grade G-1.
Kategori ini didefinisikan oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) sebagai peristiwa kecil yang dapat menyebabkan fluktuasi pada jaringan listrik dan berdampak pada operasi pesawat ruang angkasa. Saat partikel bermuatan bergerak menuruni garis medan magnet di magnetosfer Bumi, mereka menciptakan tampilan yang cerah dan berwarna-warni yang disebut aurora.
(jaring)