Memuat…
Sepanjang tahun 2021, ada 27 BUMN yang mencatatkan kerugian signifikan hingga puluhan triliun Rupiah, berdasarkan data BPS. Foto/Dok
JAKARTA – Terdapat 27 BUMN ( BUMN ) sepanjang tahun 2021 yang mencatatkan kerugian signifikan hingga puluhan triliun Rupiah. Total kerugian BUMN ini berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (PBP). kinerja BUMN dan BUMD 2021.
Baca juga: Jumlah BUMN berkurang 16 sepanjang 2021 hingga tersisa 95 perusahaan
BPS menyatakan, BUMN di sektor pengangkutan, pergudangan, dan konstruksi mencatat kerugian terbesar. Dimana BUMN bidang Transportasi dan Pergudangan dan Konstruksi mengalami kerugian masing-masing sebesar Rp 63,15 triliun dan Rp 3,95 triliun.
PT Garuda Indonesia Tbk mengalami kerugian terbesar yang mencapai Rp 59,60 triliun. Kerugian maskapai pelat merah itu belum termasuk utang yang saat ini dalam tahap restrukturisasi.
“Pada tahun 2021, sebanyak 27 BUMN mengalami kerugian,” tulis BPS dalam laporan tahunan 2021, dikutip Minggu (18/12/2022).
Meskipun 27 BUMN kalah Tahun lalu, pada periode yang sama, 16 perusahaan negara di bidang usaha lain membukukan laba bersih di atas Rp 1 triliun.
Baca Juga: Tanggung Jawab Kerugian Direksi dan Komisaris BUMN, Ini Daftarnya
Dari 16 perusahaan tersebut, tiga BUMN yang membukukan laba terbesar adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk atau Telkom, PT Pertamina (Persero) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI.
Berdasarkan kategori, BUMN di sektor jasa keuangan dan asuransi masih membukukan laba bersih terbesar dengan nilai laba Rp 89,27 triliun.
Kemudian untuk perusahaan yang mengalami laba terkecil di tahun 2021 adalah bisnis real estate dengan nilai keuntungan Rp 24 triliun.
Lebih lanjut, laba bersih BUMN mencatatkan peningkatan dibanding tahun lalu. Peningkatan laba bersih terbesar dialami oleh BUMN di bidang pertanian, kehutanan dan perikanan dengan peningkatan sebesar 669,53% dibandingkan tahun sebelumnya.
(hektar)