memuat…
Gunung Merapi memiliki ketinggian 2.986 meter di atas permukaan laut dan terletak di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Foto/SINDOnews/Antara/BPPTKG
JAKARTA – Gunung Merapi menjulang setinggi 2.986 mdpl ini berada di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Gunung Merapi yang dahulu bernama Mandrageni adalah salah satunya gunung berapi aktif di Jawa dan Indonesia.
Dikutip dari laman Kementerian ESDM, Sabtu (18/3/2023), secara umum sejarah geologi Gunung Merapi terbagi menjadi empat periode, yakni Pra Merapi, Merapi Tua, Merapi Muda, dan Baru. Merapi. Perawatan diri. Periode pertama adalah Pra-Merapi, yang dimulai sekitar 700.000 tahun yang lalu, yang kini meninggalkan jejak Gunung Bibi (2025 m dpl) di lereng timur laut Gunung Merapi.
Namun, sejarah letusan Gunung Merapi secara tertulis mulai tercatat sejak awal zaman penjajahan Belanda sekitar abad ke-17. Letusan sebelumnya tidak tercatat dengan jelas. Berikut 4 fakta menarik Gunung Merapi yang dirangkum dari laman ESDM.
1. 80 Letusan
Sejak 1768, tercatat lebih dari 80 letusan, beberapa di antaranya letusan besar. Letusan abad ke-19 memiliki intensitas yang lebih besar, sedangkan letusan abad ke-20 lebih sering terjadi.
Letusan besar bisa meledak dan jangkauan awan panasnya mencapai 15 Km. Letusan abad ke-19 jauh lebih besar daripada letusan abad ke-20, karena awan panas mencapai 20 km dari puncak.
2. Letusan Besar
Pada masa Merapi baru (sekitar 2000 tahun yang lalu) terjadi beberapa letusan besar. Berdasarkan Volcano Explosivity Index (VEI) indeks letusan antara 1-3, letusan besar (VEI ≥ 3) yaitu periode abad ke-19, (tahun 1768, 1822, 1849, 1872) dan periode abad ke-20. yaitu tahun 1930-1931.
Aktivitas erupsi Gunung Merapi pada abad ke-20 terjadi setidaknya 28 kali, dengan letusan terbesar terjadi pada tahun 1931. Sudah tiga perempat abad atau 75 tahun sejak terjadi letusan besar. Letusan besar kemungkinan terjadi sekali dalam 100 tahun (Newhall, 2000).
3. Arah Letusan
Letusan Gunung Merapi sejak 1872-1931 berarah barat-barat laut. Namun sejak letusan besar pada tahun 1930-1931, arah letusan dominan ke arah barat daya hingga letusan tahun 2001.
Kecuali letusan tahun 1994, terjadi penyimpangan ke arah selatan yang merupakan hulu Sungai Boyong yang terletak di antara perbukitan Turgo dan Plawangan. Letusan terakhir terjadi pada tahun 2006, terjadi perubahan arah dari barat daya ke tenggara, membentuk bukaan kawah yang mengarah ke Kali Gendol.
4. Berada di Perbatasan 4 Kabupaten
Gunung Merapi terletak di perbatasan empat kecamatan, yaitu Kabupaten Sleman, Provinsi DIY dan Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten di Provinsi Jawa Tengah. Posisi geografis terletak pada 7° 32’30” Lintang Selatan dan 110° 26’30” Bujur Timur.
Gunung Merapi muncul di bagian selatan pegunungan vulkanik di Jawa Tengah mulai dari utara ke selatan yaitu Ungaran-Telomoyo-Merbabu-Merapi dengan arah N165 E. Pegunungan ini merupakan patahan yang berhubungan dengan retakan akibat aktivitas tektonik yang mendahului gunung api di Jawa Tengah.
(jaring)