memuat…
Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyatakan bahwa tidak ada ilmuwan atau lembaga yang mampu memprediksi gempa secara akurat. Foto/Waktu Jepang
JAKARTA – Pernah terkenal meramal gempa bumi bencana besar di Turki dan Suriah, seismolog Belanda Frank Hoogerbeets mengatakan gempa bumi besar akan melanda dunia. Apakah prediksi gempa Hoogerbeets berdasarkan pergerakan benda langit valid?
Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengatakan tidak ada ilmuwan atau lembaga yang dapat memprediksi gempa bumi demikian. Untuk alasan ini, USGS berfokus pada upaya mitigasi bahaya gempa bumi jangka panjang daripada mencoba prediksi jangka pendek.
“Tidak. Baik USGS maupun ilmuwan lain tidak memprediksi gempa besar. Kami tidak tahu bagaimana,” kata Survei Geologi Amerika Serikat melalui situs resmi usgs.gov seperti dikutip SINDOnews, Jumat (3/3/2023).
Ilmuwan USGS hanya dapat menghitung probabilitas gempa bumi yang signifikan akan terjadi di area tertentu dalam beberapa tahun tertentu. Sebab, prediksi gempa harus menentukan 3 unsur yaitu tanggal dan waktu, lokasi, dan magnitudo.
Memang benar ada orang yang mengatakan bisa memprediksi gempa, tapi ini tidak berdasarkan bukti ilmiah. Padahal gempa adalah bagian dari proses ilmiah, dan tidak ada hubungannya dengan awan atau benda langit.
Laman pertukaran sains itu juga menjelaskan bahwa saat ini belum ada cara yang akurat untuk memprediksi kapan, di mana, dan seberapa besar gempa akan terjadi. Seismolog hanya dapat memperkirakan probabilitas terjadinya gempa bumi dengan menghitung probabilitas dan prediksi.
Berapa probabilitas gempa bumi dan bagaimana cara menghitungnya? Probabilitas menggambarkan kemungkinan gempa bumi dengan kekuatan tertentu di suatu daerah dalam beberapa tahun.