memuat…
China telah menyelesaikan pembangunan kapal peti kemas terbesar di dunia yang mampu mengangkut 24.000 peti kemas. Foto/CSSC/Atlas Baru
BEIJING – Cina siap membangun kapal peti kemas terbesar di dunia yang mampu mengangkut 24.000 peti kemas. Kapal kontainer bernama MSC Tessa, dipesan oleh Mediterranean Shipping Company (MSC).
Kapal kontainer berukuran panjang 399,99 meter dan lebar 61,5 meter itu dibangun oleh China State Shipbuilding Corporation (CSSC). Dengan luas dek sekitar empat lapangan sepak bola, kapal kontainer ini mampu memuat hingga 24.116 TEU kontainer sekaligus, ditumpuk hingga kedalaman 26.
Dikutip dari situs NewAtlas, Rabu (15/3/2024), MSC Tessa merupakan kapal pertama yang mampu mengangkut lebih dari 24.000 kontainer. Menariknya, kapal kontainer ini memiliki ukuran, panjang, dan lebar yang sama dengan kapal kontainer Maersk Triple-E 2011. Selama 12 tahun Maersk Triple-E menjadi kapal kontainer terbesar dengan kapasitas 18.000 kontainer.
Sedangkan kapal terbesar dalam sejarah yang masih dipegang oleh kapal super tanker Seawise Giant, memiliki panjang 458,45 meter dan lebar 68,6 meter yang dibangun pada akhir tahun 70-an. Kebetulan, kapal raksasa itu tenggelam pada 1988 oleh Angkatan Udara Irak,” tulis NewAtlas.
Kapal tersebut kemudian diselamatkan dan diperbaiki secara ekstensif untuk kembali beroperasi pada tahun 1991. Setelah itu kapal tanker tersebut tetap beroperasi dalam satu kapasitas atau lainnya hingga akhir 2009.
Tapi kapal kontainer tidak seperti supertanker, yang bisa mengantarkan muatannya melalui selang besar. Oleh karena itu, seiring peningkatan total tonase dan kapasitas peti kemas, sebagian besar adalah masalah pengoptimalan desain kapal agar lebih banyak yang dapat diangkut.
MSC Tessa berfokus pada efisiensi dan inovasi utamanya dalam hal ini adalah sistem “pelumas udara” berbasis gelembung yang mengurangi hambatan. CSSC mengklaim sistem ini mengurangi konsumsi energi dan emisi sebesar 4%.
Mediterranean Shipping Company mengharapkan tiga kapal kontainer lagi pada bulan Agustus. CSSC mengatakan yang kedua dari empat kapal kontainer telah menyelesaikan uji coba laut. Keempat kapal tersebut, menurut Offshore Energy, menelan biaya total sekitar USD 600 juta atau Rp 9,29 triliun.
(jaring)