memuat…
Ilustrasi Ford. Foto: Istimewa
JAKARTA – Ford mengakui perlu Tesla untuk membantunya mendapatkan akses ke supercharger dalam beralih ke mobil listrik. Ini mengikuti penemuan truk Lightning F-150.
CEO Ford Jim Farley dan CEO Tesla Elon Musk juga telah mengadakan diskusi mengenai hal ini. Farley mengumumkan bahwa Ford mengadopsi standar pengisian Amerika Utara (NACS) Tesla.
“Kami pikir ini adalah langkah besar bagi industri kami dan bagi seluruh pelanggan listrik,” ujar Farley dikutip dari The Verge, Minggu (28/5/2023).
Dengan kemitraan ini, pelanggan Ford mendapatkan akses ke jaringan pengisian daya Tesla yang unggul, dan Tesla mendapatkan dukungan penting untuk teknologi pengisian daya Ford.
Pada hari yang sama kesepakatan diumumkan, Tesla Model Y diumumkan, sebagai kendaraan terlaris di dunia dengan mesin pembakaran atau EV-oleh perusahaan analitik.
Farley mengatakan semua pelanggan Ford yang ada dan yang akan datang akan memiliki akses ke 12.000 supercharger Tesla di seluruh Amerika Serikat.
Di luar adaptor, Tesla tampaknya membuka lebih banyak pintu untuk Ford. Farley mengatakan Ford tidak perlu menggunakan aplikasi Tesla. Sebagai gantinya, sesi pengisian daya dapat diaktifkan dan dipantau di aplikasi FordPass.
“Ketika mereka menggunakan Tesla Supercharger, mereka masih menggunakan Ford. Kami sangat khawatir jika mereka harus beralih ke perangkat lunak Tesla, tetapi itu adalah bagian dari kesepakatan,” ujarnya.
(san)