liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

Ini Alasan Rusia Meminta Bantuan Iran untuk Mereparasi Pesawat

Ini Alasan Rusia Meminta Bantuan Iran untuk Mereparasi Pesawat

memuat…

Maskapai Rusia Aeroflot mengirim salah satu Airbus A330-300-nya ke Iran untuk diperbaiki. Foto DOC ist

JAKARTA – Maskapai Rusia Aeroflot mengirim salah satu Airbus A330-300-nya ke Iran untuk diperbaiki. Ini kali pertama negeri Tirai Besi itu harus pergi ke Timur Tengah untuk memperbaiki pesawat.

Hal di balik perbaikan pesawat di Iran ini adalah sanksi yang dijatuhkan oleh barat terhadap Moskow.

Sanksi tersebut berdampak besar pada maskapai penerbangan Rusia, terutama Aeroflot yang memiliki 178 pesawat Airbus dan Boeing dalam armadanya menurut laporan Eurasian Times.

Akibatnya, beberapa maskapai Rusia kesulitan beroperasi. Kommersant, sebuah surat kabar Rusia, melaporkan bahwa setidaknya sembilan maskapai penerbangan di negara itu menangguhkan operasinya pada tahun 2022.

Mengapa Rusia Harus Meminta Bantuan Iran?

Setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, Uni Eropa dan AS memberlakukan sanksi terhadap industri penerbangan Moskow.

Sanksi tersebut meliputi larangan penggunaan pesawat Rusia di wilayah udara barat, larangan penjualan suku cadang, asuransi, dan layanan pemeliharaan kepada maskapai penerbangan.

Beberapa kebijakan yang cukup kontroversial bahkan telah diterapkan oleh Rusia untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya adalah penggunaan suku cadang palsu.

Hingga Juli 2022, Rusia dan Iran menandatangani perjanjian untuk memasok peralatan dan suku cadang untuk mendukung industri penerbangan Rusia meskipun kedua negara tersebut berada di bawah sanksi internasional.

Perjanjian tersebut juga mencakup ketentuan untuk perbaikan dan pemeliharaan pesawat Rusia. Meski Iran mungkin tidak memiliki basis yang kuat di industri penerbangan.

Sementara itu, Aeroflot mengaku Iran memiliki peralatan dan fasilitas yang diperlukan untuk tugas perbaikan pesawat tersebut.

Maskapai asal Rusia itu bahkan dikabarkan sudah menjajaki prospek perawatan di Iran selama beberapa bulan.

(balok)