memuat…
Buaya memiliki daya tahan tubuh yang kuat sehingga tidak akan tertular meski hidup di habitat air yang kotor dan berlumpur. Foto/Atlas Baru
MELBOURNE – Sulit buaya Nikmatnya hidup di habitat air yang kotor dan tidak pernah terjangkit jamur akhirnya terungkap. Ternyata buaya punya sistem imun cukup kuat untuk tidak tertular meski terkadang terluka saat berburu mangsa atau berkelahi dengan sesama predator.
Buaya, selama 83 juta tahun sejak leluhurnya Deinosuchus, dan kerabatnya telah mengembangkan sistem kekebalan yang kuat. Kemampuan ini membantu melawan mikroba berbahaya yang ada di rawa-rawa dan habitat perairan lainnya.
Untuk pertama kalinya, para ilmuwan telah menemukan komponen unik dari fisiologi buaya air asin yang membantu sistem kekebalan mengidentifikasi dan membunuh infeksi jamur. Para peneliti di Universitas La Trope di Melbourne, Australia, telah menemukan mekanisme penginderaan pH yang unik dari protein kecil yang dikenal sebagai defensin.
Protein antimikroba yang disebut defensin yang ditemukan pada buaya air asin mampu mendeteksi infeksi dan mengaktifkan sistem kekebalan buaya. Peran pertahanan yang unik pada buaya belum teridentifikasi pada tumbuhan atau hewan lain dan memainkan peran penting terhadap penyakit menular pada buaya.
“Buaya memiliki pertahanan antijamur yang hebat. Kami memecahkan struktur defensin buaya dan secara mengejutkan terlihat seperti protein yang sama pada manusia,” kata Scott Williams, seorang peneliti di Universitas La Trobe.
Defensin adalah bagian dari sistem kekebalan tumbuhan dan hewan, dan membantu melindungi dari mikroba patogen seperti bakteri dan jamur. Pada buaya air asin, defensin CpoBD13 memiliki aktivitas antimikroba aktif berdasarkan tingkat pH lingkungan.
Ini memungkinkan sistem kekebalan buaya mengenali area atau sel mana yang terinfeksi dan kemudian menyerang dan membunuh patogen jamur. “Pertahanan (Buaya) dapat mengubah aktivitas mereka berdasarkan pH lingkungan, jadi kami dapat merekayasa pertahanan lain untuk mematikan atau menghidupkannya tergantung pada adanya infeksi,” kata Williams.
Defensin adalah protein kecil yang diproduksi oleh semua tumbuhan dan hewan. Pada tumbuhan, defensin biasanya dibuat di bunga dan daun, sedangkan defensin hewan dibuat oleh sel darah putih dan selaput lendir (misalnya di paru-paru dan usus).