Memuat…
Kementerian PUPR sedang membangun rumah tahan gempa untuk korban gempa Cianjur. Foto/PUPR
JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai membangun rumah untuk pemukiman kembali warga yang rumahnya rusak parah akibat gempa Cianjur beberapa pekan lalu.
Baca juga: Kementerian PUPR Guncang Anak Muda Serukan Kendaraan Listrik
Relokasi rumah warga tersebut berlokasi di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dengan luas 2,5 hektar. Di atas tanah ini akan dibangun 200 rumah RISHA (Rumau Segera Sihat Sederhana) dengan luas tanah 75 m2 dan luas bangunan 36 m2.
“Lahan sudah dinyatakan clear and clear, jelas karena dari justifikasi BMKG unit ini berada di kawasan aman bukan karena kesalahan dan bukan di lahan lain,” kata Dirjen Perumahan Iwan Suprijanto, dalam kunjungannya ke pemukiman kembali. situs, Minggu (11/12/2022).
Iwan Suprijanto menjelaskan, teknologi RISHA dipilih karena proses konstruksinya relatif cepat dan mudah diaplikasikan. Diperkirakan satu unit rumah yang menggunakan teknologi RISHA bernilai Rp 150 juta.
Teknologinya, menurut Iwan, seperti merakit mainan lego tapi menggunakan beton dusun dan disambung menggunakan sling baja untuk tiangnya. Sedangkan di antara tiang-tiangnya, dinding dibangun menggunakan hebel atau bata ringan.
Pada tahap pertama, ditargetkan 80 unit rumah selesai dan siap diberikan kepada warga terdampak pada akhir Desember 2022. Sedangkan 120 sisanya ditargetkan selesai pada akhir Januari 2023.
“Gedung ini strukturnya tahan gempa, dengan beton bertulang, tapi sistem sambungan ini, sifatnya seperti kayu, jadi bangunan ini tidak pecah, tapi bisa bergoyang,” lanjut Iwan.
Baca juga: Siap-siap, Harga Mobil Listrik Semakin Mahal
Setidaknya ada dua unit rumah yang 100% selesai di lokasi relokasi misalnya. Kementerian PUPR hanya menyediakan bangunan rumah, dengan spesifikasi 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang tamu, dan dapur. Sedangkan untuk perkuatan atap menggunakan rangka baja ringan dan atap spandek pasir.
(mendesah)