memuat…
MIND ID dianggap sebagai pemegang saham mayoritas PT Vale Indonesia Tbk. Foto/Dok
JAKARTA – Holding BUMN Pertambangan MIND ID mensyaratkan akuisisi lebih dari 11% kepemilikan saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) untuk mengkonsolidasikan tambang nikel menjadi kepemilikan Indonesia. Jika terjadi peningkatan lebih dari 11%, maka MIND bisa menjadi pemegang saham mayoritas.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pada prinsipnya Vale Indonesia hanya perlu merelakan 11% sahamnya untuk memenuhi syarat peralihan status kontrak karya (KK) menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK). . ), yang sekurang-kurangnya 51% sahamnya menjadi milik investor negara atau pemerintah.
“Saham yang dilepas Vale 40%, BUMN 20%, publik 20%. Kepada publik karena Vale pernah menawarkan untuk diambil oleh BUMN, namun saat itu BUMN tidak merespon dan saat itu belum ada MIND ID. Untuk itu, secara resmi pemerintah menginformasikan Vale sebagai transfer harus dipublikasikan di dalam negeri, sekarang masih tersisa 11%,” kata Arifin dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR yang dihimpun pada Sabtu (27/5). /2023).
Sekadar informasi, pemegang saham terbesar Vale Indonesia adalah Vale Canada dengan kepemilikan sebesar 43,79%. Selanjutnya holding BUMN pertambangan MIND ID dengan kepemilikan 20%, dan Sumitomo Metal Mining dengan kepemilikan 15,03%. Kepemilikan publik Vale sebesar 21,18%.
Jika pelepasan 11% diserap oleh MIND ID, kepemilikannya masih sekitar 31%, dan bukan pemegang saham terbesar dan bukan pengendali Vale Indonesia. MIND ID perlu menyerap tambahan 9% untuk menjadikan tambang nikel milik Pemerintah Indonesia.
Arifin menegaskan Vale bisa mendapatkan IUPK dengan menyerahkan 11% lagi. “Lebih dari itu, mungkin perjanjian business-to-business antara kedua entitas,” imbuhnya.
Selain itu, Arifin mengungkapkan proses transaksi pembelian saham pelepasan Vale Indonesia akan dilakukan dengan cara yang sama seperti proses transaksi pelepasan saham PT Freeport Indonesia dari Freeport McMoran Inc. yang menurutnya cukup berhasil.
“Rencananya akan dilepas 11%, dimana 11% itu akan dibagi antara BUMN dan BUMD. Kami memiliki good practice di Freeport yang bisa memberikan kepastian bagi investor,” ujarnya.
Sebelumnya, anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade menilai pelepasan kepemilikan saham tidak hanya digunakan untuk kepentingan Vale Indonesia memperpanjang kontraknya dari KK menjadi IUPK.