Memuat…
BBJ mencatatkan transaksi sebanyak 2,2 juta lot perdagangan sepanjang tahun 2022. FOTO/Antara
JAKARTA – Bursa Berjangka Jakarta (BBI) di bulan terakhir tahun 2022 mencatatkan transaksi sebanyak 2,2 juta lot trading sepanjang tahun 2022. Secara keseluruhan, pencapaian kinerja trading di BBJ tahun 2022 ini merupakan tahun yang sangat baik bagi BBJ dengan total 16,3 juta lot yang dicapai dari 12,6 lot tersebut. ditargetkan selama tahun 2022.
“Kami mengharapkan partisipasi aktif dari anggota JFX yang telah didekatkan dengan pelaku pasar fisik di Indonesia. JFX akan terus berinovasi dan memberikan kontrak-kontrak baru yang menarik yang akan diluncurkan pada tahun 2023,” kata Direktur Utama JFX Stephanus Paulus Lumintang dalam keterangannya, Selasa (3). /1/2023).
Baca Juga: Ini Perbedaan 2 Bursa China, Bursa Shanghai dan Bursa Shenzhen
Pencapaian volume transaksi sebesar 16,3 juta lot yang terdiri dari multilateral dan PALN sebanyak 9.220.548 lot dan bilateral sebanyak 7.157.887 lot. Kontrak utama untuk tahun 2022 adalah kontrak Emas. Emas masih menjadi favorit investor untuk berinvestasi, karena emas memiliki volatilitas harga yang tinggi dan juga merupakan instrumen investasi yang aman. Selain Emas, permintaan kontrak Olein juga meningkat, terutama kontrak Olein 100kg (OLE01) yang diluncurkan bersamaan dengan kontrak Emas 10gr (GOL10) pada 30 September 2022.
Kontrak GOL10 dan OLE01 akan beredar pada akhir tahun 2022 sejak diluncurkan. Untuk merayakan dua kontrak ini, JFX Bersama KBI mengadakan kompetisi perdagangan dan memberikan biaya liburan hingga 30 November 2022. Antusiasme anggota bursa untuk berpartisipasi dan terus menarik investor untuk berperan aktif semakin terlihat dalam mendukung kedua kontrak ini. kontrak sehingga mereka dapat berkontribusi untuk mencapai volume pada tahun 2022.
Volume dan kinerja kontrak tidak lepas dari peran Anggota BBJ, broker dan pedagang serta dukungan dari Bappebti dan pelaku pasar yang semakin banyak berinvestasi di perdagangan berjangka.
Kinerja pasar fisik di BBJ juga menunjukkan pertumbuhan yang positif di tahun 2022, khususnya pasar emas fisik di luar bursa digital yang mencapai volume transaksi sebesar 1.107.191 gram dimana kinerja ini melebihi target yang ditetapkan sebesar 1 juta gram. Pasar timah fisik sendiri mencapai 48.330 ton, terbagi menjadi 45.895 ton timah ekspor dan 2.435 ton timah lokal. BBJ percaya bahwa kinerja pasar fisik pada tahun 2023 akan terus membaik. Perdagangan pasar fisik yang dilakukan melalui bursa juga diharapkan dapat membantu pemerintah melalui Bappebti untuk mendapatkan data yang akurat baik dari segi volume maupun harga sehingga membentuk informasi yang transparan kepada masyarakat.
Sebagai Self Regulatory Organization (SRO) BBJ menetapkan tahun 2023 sebagai tahun “LOYALITAS” yaitu Kesederhanaan, Edukatif, Amanah, Inovatif-Informatif dan Akuntabilitas. Ditambah lagi dengan faktor-faktor yang menyebabkan harga komoditas berfluktuasi seperti kebijakan pemerintah, maraknya praktik investasi ilegal yang kemudian membawa citra buruk bagi industri CPB, namun BBJ tetap optimis akan meraih hasil yang luar biasa. Dengan strategi yang matang, kerjasama dan koordinasi yang baik antara Bursa, clearing house, pemerintah, perusahaan pialang dan trader serta pelaku usaha lainnya, maka industri CPB akan tumbuh menjadi lebih baik.
BBJ siap melaksanakan pengembangan pada tahun 2023, dimana pengembangan ini dilakukan di setiap lini organisasi mulai dari kontrak, kualitas layanan, sumber daya manusia, teknologi dan hubungan internasional. Hal ini dilakukan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas serta meningkatkan produktivitas BBJ. Dengan pengembangan internal dan eksternal diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi seluruh pemangku kepentingan dan mengembangkan industri CPF di Indonesia, guna mewujudkan cita-cita menjadi salah satu cara untuk membentuk harga komoditas unggulan melalui BBJ
Memasuki tahun 2023, BBJ telah menyiapkan program yang siap direalisasikan, antara lain pengembangan kontrak multilateral baru yakni Olein, MSM dan Kopi. Selain mengembangkan pasar fisik produk Kopra yang diharapkan dapat menambah variasi produk pasar fisik di BBJ. Sasaran pengembangan ini telah disiapkan sejak tahun 2022 dengan beberapa pelaku pasar yang merupakan working group JFX.