Memuat…
Beberapa wilayah Indonesia diprediksi akan mengalami cuaca buruk selama beberapa hari ke depan. Foto: ist
JAKARTA – Pemerintah akan mengunakan Weather Modification Technology atau TMC singkatnya untuk menghindari cuaca ekstrim Apa itu TMC? Bagaimana cara kerjanya?
Menurut laman resmi Puspitek BRIN, Rabu (28/12), TMC merupakan upaya meningkatkan curah hujan (rain enhancement) atau menurunkan intensitas hujan (rain reduction) di suatu wilayah.
TMC dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan dua metode. Yaitu metode mekanisme kompetisi dan metode mekanisme proses loncatan.
Metode mekanisme persaingan digunakan untuk kegiatan penyemaian awan yang dilakukan di darat dengan sistem Ground Based Generator yang terpasang di beberapa titik.
Tujuannya adalah untuk mengganggu proses fisik di awan untuk awan konvektif yang tumbuh di suatu daerah. Sehingga hujan yang terjadi dapat dipersingkat durasinya dan dikurangi intensitasnya.
Sedangkan metode mekanisme proses Jumping bertujuan untuk mempercepat proses hujan agar terjadi sesaat sebelum memasuki suatu area.
Dengan bantuan radar, awan yang teramati membawa uap air dari laut dan bergerak menuju suatu wilayah tertentu akan “dicegat” jauh dari wilayah sasaran.
Dengan menggunakan pesawat terbang, awan tersebut disebar jauh di luar wilayah target dengan harapan dapat mengurangi suplai massa udara basah yang pada gilirannya akan memperkecil kemungkinan terjadinya hujan.
BACA JUGA: Ternyata hal tersebut memicu cuaca ekstrim di beberapa wilayah Indonesia
Dalam penyemaian, TMC menggunakan bahan berupa NaCl berupa serbuk super halus atau serbuk sangat halus dengan orde mikron dan bahan semai “CoSAT”.
Di Indonesia sendiri, penyemaian biasanya melibatkan TNI AU.
(dan)