Memuat…
Orang terkaya di Asia, Gautam Adani, telah diguncang tuduhan penipuan setelah sebuah laporan oleh Hindenburg Research menuduh Grup Adani melakukan manipulasi pasar dan skandal penipuan akuntansi. Foto/Dok
NEW YORK – Orang terkaya di Asia , Gautam Adani diguncang tuduhan penipuan setelah laporan Riset Hindenburg menuduh Grup Adani melakukan manipulasi pasar dan skandal penipuan akuntansi. Keraguan mendatangkan malapetaka pada kerajaan bisnis miliarder India Gautam Adani, yang sejak tahun lalu menjadi orang terkaya di Asia.
Baca Juga: Perbandingan Kekayaan Low Tuck Kwong dan Hartono Brothers, Siapa yang Terkaya di RI?
Adani (60 tahun) melihat kekayaan miliknya sendiri melonjak menjadi lebih dari $40 miliar tahun lalu, menurut Indeks Miliarder Bloomberg. Ketika kekayaan adalah angka jutawan Saat teknologi menyusut, lonjakan ini mendorongnya ke jajaran elit pemegang kekayaan terbesar di dunia.
Kemudian Adani berhasil menduduki tempat terkaya kedua di dunia, di belakang CEO Tesla, Elon Musk. Sempat terpeleset, kemudian Adani menutup tahun 2022 di peringkat ketiga. Saat ini, Adani merupakan orang terkaya keempat di dunia dengan kekayaan bersih USD 113 miliar per 26 Januari 2023, menurut Bloomberg Billionaires Index.
Sekarang, ketika dia mencoba memantapkan dirinya di panggung dunia, para pengamat berharap kekayaannya menyusut. Semua karena selama dua hari terakhir dia terjebak dalam mimpi buruk.
Dugaan Penelitian Hindenburg
Hindenburg Research adalah perusahaan riset investasi asal Amerika Serikat yang berfokus pada aktivis short-selling. Perusahaan ini sering membuat laporan publik melalui websitenya mengenai penipuan dan malpraktik suatu perusahaan.
Kali ini, Hindenbourg Research merilis laporan investigasi bertajuk Adani Group: How The World’s 3rd Richest Man Is Pulling The Largest Con In In Corporate History.
Hindenburg melaporkan dugaan penyimpangan perusahaan setelah penyelidikan selama dua tahun terhadap perusahaan taipan tersebut. Laporan Hindenburg merinci jaringan perusahaan cangkang lepas pantai yang dikendalikan oleh keluarga Adani di surga pajak, seperti Karibia, Mauritius, dan Uni Emirat Arab.
Baca juga: Mengenal Miliarder Gautam Adani: Kekayaannya Melebihi Mark Zuckerberg dan Kini Terkaya di Asia