liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI

Penemuan Gereja Kuno di Istanbul, Terdapat Terowongan dan Ruang Bawah Tanah

Penemuan Gereja Kuno di Istanbul, Terdapat Terowongan dan Ruang Bawah Tanah

memuat…

Para arkeolog telah menemukan terowongan dan makam dari reruntuhan gereja kuno berusia 1.500 tahun di Istanbul, Turki. Foto/Kota Metropolitan Istanbul

ISTANBUL – Arkeolog menemukan terowongan dan ruang bawah tanah dari reruntuhan gereja 1.500 tahun yang lalu di Istanbul, Turki . Tujuan dari struktur tersembunyi di bawah Gereja St. Polyeuctus yang dibangun pada era Kekaisaran Bizantium tidak diketahui secara detail.

Struktur bawah tanah terdiri dari dua ruangan besar yang dihubungkan oleh sebuah terowongan. Tampaknya telah terhubung ke prostesis gereja, ruang di sebelah altar tempat roti dan anggur disiapkan untuk ritus Kristen Bizantium dari Liturgi Ilahi.

Beberapa makam masih dihiasi mozaik, tatahan batu, dan balok marmer berukir. Makam itu pertama kali ditemukan selama penggalian setelah pembangunan jalan pada 1960-an.

“Situs ditutup kembali dan pintu masuk diisi ulang untuk menjaga ruangan,” kata Mahir Polat, Wakil Sekretaris Jenderal Kota Metropolitan Istanbul (IBB.) seperti dikutip SINDOnews dari situs Live Science, Jumat (2/6/2023). ). .

Situs penemuan tersebut berada di distrik SaraƧhane di Istanbul tengah dan telah ditinggalkan untuk sementara waktu. Namun IBB mulai membangun kembali kawasan tersebut tahun lalu sebagai bagian dari proyek objek wisata.

Menurut The Oxford Dictionary of Byzantium (Oxford University Press, 1991), St. Polyeuctus dibangun antara 524 dan 527 M, pada masa pemerintahan kaisar Justinian. Itu adalah salah satu gereja terindah di Konstantinopel, serta yang terbesar hingga katedral Hagia Sophia (sekarang menjadi masjid) selesai dibangun pada tahun 537.

Saat ini yang tersisa hanyalah reruntuhan, namun pada masa kejayaannya, Gereja St. Polyeuctus didekorasi dengan mewah dan mungkin memiliki kubah. Polat mengatakan gereja tersebut ditinggalkan setelah mengalami kerusakan parah akibat gempa bumi pada abad ke-11 dan akhirnya dihancurkan selama penjarahan kota pada tahun 1204 oleh Tentara Salib, terutama dari Eropa Barat.

Menurut sejarawan Inggris Jonathan Phillips, penulis “The Fourth Crusade and the Sack of Constantinople” (Penguin Books, 2005), Tentara Salib dibujuk ke Konstantinopel untuk mendukung suku-suku Kekaisaran Bizantium dalam perjalanan mereka untuk membebaskan Yerusalem. Namun mereka dibiarkan dengan tangan kosong ketika kaisar favorit mereka digulingkan oleh pemberontakan, dan sebaliknya mereka merebut kota kekaisaran.

Reruntuhan gereja dibangun selama periode Ottoman di Istanbul. Polat mengatakan struktur bawah tanah bertahan begitu lama tanpa mengalami kerusakan besar meski daerah tersebut sering dilanda gempa.

Ken Dark, seorang arkeolog di King’s College London yang tidak terlibat dalam proyek baru tersebut tetapi melakukan penggalian di Istanbul, mengatakan reruntuhan St. Polyeuctus adalah salah satu yang terbaik didokumentasikan di kota.

“Mudah-mudahan, menghidupkan kembali reruntuhan gereja yang penting secara historis dan dulunya megah ini akan membawa kesadaran kepada khalayak yang lebih luas,” katanya kepada Live Science.

(jaring)