memuat…
Badan Pangan Nasional (Bapanas) pun merespons minimnya kuota impor yang menyebabkan harga bawang putih naik di pasaran. Foto/Dok
JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) ikut bereaksi atas minimnya kuota impor untuk membuat harga bawang putih mengalami peningkatan pasar. Sebelumnya, Perhimpunan Petani Umbi dan Sayuran Indonesia (Pusbarindo) mengungkapkan kesulitan mendapatkan izin. impor bawang putih oleh pemerintah. Akibatnya, stok sembako untuk ibu rumah tangga semakin berkurang.
“Prinsipnya kami mendorong teman-teman dari Kemendag, karena dalam hal perizinan ada di Kemendag. Kadi kami dari dinas pangan mengingatkan bahwa izin harus segera keluar. Karena dengan keluarnya impor izin, importir bisa mensuplai sampai ketersediaan bawang putih mencukupi,” kata Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (27/5/2023).
Ketut mengatakan, meski stok bawang putih saat ini ada, harganya tinggi karena tidak ada barang tambahan yang diimpor dari importir. Melihat situasi seperti ini, tidak diragukan lagi para pedagang pasar melakukan koreksi harga.
Karena itu, Badanan mendesak Kemendag segera menerbitkan izin impor bagi pengusaha. Jika ada hal-hal yang tidak bisa dipenuhi oleh importir, Kemendag harus transparan dalam memberikan informasi tersebut agar proses perizinan bisa berjalan lancar dan harga di dalam negeri bisa miring.
“Kami tidak tahu masalahnya apa, apakah kekurangan dokumen dan sebagainya, kami tidak tahu. Tapi selama dokumen lengkap, kami dorong izin segera keluar,” kata Ketut. .
Sebelumnya, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) meminta Kementerian Perdagangan transparan dalam memberikan izin impor bawang putih kepada perusahaan importir.
Pasalnya, sebanyak 165 importir telah mengajukan permohonan izin impor, namun belum mendapat Surat Izin Masuk (SPI) dari pihak terkait. Sedangkan 35 perusahaan lainnya sudah bisa mendapatkan izin. Seolah-olah Kementerian Perdagangan telah memilih.
“Mungkin masih ada persaingan dari pihak yang mencoba konsolidasi SPI, jadi semua pihak harus transparan,” kata Wakil Ketua KPPU Guntur Syahputra saat ditemui di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (25/5/2023).
Sebagai informasi, Kementerian Pertanian memprediksi konsumsi bawang putih periode 2020-2024 akan meningkat sebesar 1,38% per tahun. Pada tahun 2021, konsumsi bawang putih nasional diproyeksikan sebesar 515,74 ribu ton, namun total konsumsi diperkirakan menurun menjadi 508,35 ribu ton pada tahun 2022, dan akan kembali meningkat menjadi 517,93 ribu ton pada tahun 2023 dan 526,77 ribu ton pada tahun 2024.
(hektar)