memuat…
Kika: TYT Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral di Indonesia, Nicke Widyawati, Presiden Direktur & Chief Executive Officer, Pertamina, TAKARA Ichiro, Chairman & Chief Executive Officer, JOGMEC, HE NISHIMURA Yasutoshi, Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri di Jepang.
JAKARTA – Dalam rangka mempererat hubungan kerjasama yang telah terjalin dalam transisi energi dan menjaga ketahanan energi di Indonesia dan Jepang, PT Pertamina (Persero) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan JOGMEC (Japan Organization for Metals and Energy Security).
Sebelumnya, Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina EP dan JOGMEC telah bekerjasama dalam studi bersama injeksi CO2 di Padang Jatibarang Jawa Barat sejak Agustus 2022. Para pihak telah berhasil mengimplementasikan CO2 Huff and Puff untuk mendemonstrasikan dan memverifikasi efek Co2 EOR dan terkait hingga penyimpanan Co2 di bawah tanah di lapangan minyak dan gas yang sedang mengalami penurunan produksi.
Dengan pengalaman sejarah yang telah dilakukan oleh JOGMEC dan PT Pertamina EP ini, PT Pertamina memperkuat kerjasama dengan cakupan yang lebih luas melalui penandatanganan MOU yang akan memberikan peningkatan riset implementasi studi CO2 secara efektif.
Kesepakatan MOU dibuat untuk mempelajari dan mempromosikan proyek-proyek terkait penggunaan CO2 untuk peningkatan produksi minyak dan gas melalui teknologi Enhanced Oil/Gas Recovery (EOR/EGR). Peluang kerjasama lainnya juga dilakukan dalam produksi hidrogen dan amonia melalui penangkapan dan penyimpanan karbon (Carbon Capture & Storage), serta penangkapan dan penyimpanan CO2 oleh sektor industri, seperti pembangkit listrik, termasuk pabrik baja dan semen. di CCS Hub dan Klaster Industri. Kerja sama ini juga ditujukan untuk perusahaan Jepang yang berada di bawah naungan JOGMEC.
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati dan Mr. Takahara Ichiro, Chairman & Chief Executive Officer, JOGMEC dan disaksikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Arifin Tasrif dan Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang, Nishimura Yasutoshi pada Jumat 14 April 2023 di Samping Acara Pertemuan Tingkat Menteri G7 tentang Iklim, Energi dan Lingkungan di Sapporo, Jepang.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan, kerjasama ini perlu dilakukan oleh Indonesia dan beberapa perusahaan Jepang yang sedang melakukan proyek pengembangan hulu migas untuk menghadapi era transisi energi. Selain itu, Indonesia juga memiliki potensi besar dalam penyimpanan CO2 bawah tanah, serta produksi bahan bakar bersih seperti hidrogen dan amonia.
Selanjutnya Nota Kesepahaman ini akan diperdalam dengan Joint Study Agreement (JSA) untuk implementasi Carbon Capture Utilization & Storage (Huff & Puff) di Padang Sukowati Pertamina EP Cepu (PEPC). Kelanjutan kerja sama ini rencananya akan ditandatangani di Indonesia pada Juli 2023 dan akan diperkuat lagi dengan penandatanganan JSA kedua tahun depan.
“Kolaborasi ini akan memperkuat langkah Pertamina dalam mengatasi perubahan iklim, mengurangi emisi karbon dan melaksanakan transisi energi serta menjaga ketahanan energi negara,” ujar Nicke.
JOGMEC juga berkomitmen untuk meningkatkan ketahanan energi Jepang dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi berkelanjutan dan netralitas karbon di Kawasan Asia, termasuk Indonesia, berdasarkan konsep Asian Zero Emission Community (AZEC) dan Asian Energy Transition Initiative (AETI), keduanya . dipimpin oleh Pemerintah Jepang. JOGMEC berkomitmen untuk berkontribusi dalam meningkatkan ketahanan energi Jepang dan mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan dan netralitas karbon di Indonesia dan negara Asia lainnya.
(srf)