Memuat…
Misi DART untuk menabrak asteroid Dimorphos berhasil pada 27 September 2022. Foto/IST
JAKARTA – DART (Double Asteroid Redirection Test), strategi pencegahan kiamat asteroid yang pernah dilakukan NASA ternyata menghasilkan 10 juta kilogram sampah antariksa. DART yang terbang pada 27 September 2022 berhasil menabrak asteroid kembar Dimorphos yang diprediksi akan menabrak Bumi.
Untuk menghindari tabrakan tersebut, NASA kemudian membuat misi khusus bernama Hera. Dalam misi tersebut terdapat pesawat khusus bernama DART yang akan menabrak asteroid Dimorphos. Tabrakan Dimorphos dan kembarannya, Didymos diperkirakan akan mengubah lintasannya dan tidak lagi berpotensi menabrak bumi.
Upaya yang dilakukan pada 27 September 2022 itu memang sesuai dengan harapan. Baru-baru ini di acara American Geophysical Unions, di Chicago, ilmuwan dan astronot AS mengumumkan fakta baru dari misi DART.
Tabrakan akibat DART diketahui menyebabkan Dimorphos kehilangan satu juta kilogram material. Materi yang dikeluarkan benar-benar pecah dan menghasilkan sepuluh juta kilogram sampah luar angkasa. Menurut Republic World, Dimorphos memiliki 5 miliar kilogram material.
Baca juga: Rumput Lapangan Sepakbola Piala Dunia 2022 Ternyata Menyimpan Rahasia Sains Lanjutan
Dr Andy Rivkin, Ketua Tim Investigasi DART dari Laboratorium Fisika Terapan Universitas Johns Hopkins (JHU-APL) mengatakan kepada BBC News bahwa satu juta kilogram material adalah jumlah yang besar. Selain itu, dapat menghasilkan 10 juta keping sampah luar angkasa.
“Beratnya sama dengan tujuh kereta bermuatan batu,” kata Dr Andy Rivkin.
Di tempat yang sama material yang dilempar justru membantu pesawat DART mengubah arah Dimorphos. Substansi yang keluar justru membuat momentum yang diberikan DART kepada Dimorphos menjadi lebih kuat.
Baca juga: Kebijakan Baru Elon Musk di Twitter Akhirnya Berdampak pada Selebriti Twit Indonesia
Dr Andy Cheng dari JHU-APL mengatakan gaya yang dihasilkan oleh tumbukan justru membuat defleksi yang dibuat oleh Dimorphos menjadi lebih besar. “Jika Anda mencoba menyelamatkan planet ini, maka strategi ini membuat perbedaan besar,” jelasnya.
BBC menyatakan bahwa saat menabrak Dimorphos, DART melaju dengan kecepatan 22.000 kilometer per jam. Pesawat selebar 160 meter itu langsung menabraknya dan menciptakan gaya mundur yang sangat besar bagi Dimorphos.
“DART sangat sukses. Tentu saja, misi yang berhasil tidak menjamin bahwa Bumi secara otomatis aman dari apa pun yang mungkin menghadang kita. Tapi DART tentu saja merupakan langkah besar menuju tujuan kita untuk mencegah dampak asteroid di Bumi.” jelas Dr. Tom Statler, ilmuwan program DART NASA.
(dll.)