Memuat…
Selama 13 tahun ke depan, Indonesia menargetkan untuk menggenjot produksi kendaraan listrik. Foto: ist
JAKARTA – Pemerintah Indonesia tampaknya sangat serius dengan elektrifikasi. Targetnya pada 2035 atau 13 tahun ke depan, produksi kendaraan listrik lokal mencapai 4 juta unit.
Saat ini, meski cukup banyak dibicarakan, minat masyarakat terhadap kendaraan listrik tidak terlalu tinggi.
Alasannya beragam, mulai dari kepercayaan merek, fitur, ketersediaan infrastruktur, kualitas, hingga harga.
Total penjualan grosir mobil listrik battery electric vehicle (BEV) di pasar domestik selama Januari-September 2022 hanya mencapai 3.801 unit (data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia/Gaikindo).
Eksplorasi sepeda motor listrik. Foto: Dok Sindonews
Sedangkan total penjualan sepeda motor listrik di Tanah Air pada Januari hingga September 2022 hanya 28 ribu unit (data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia atau AISI).
Artinya, PR masih sangat besar mencapai 4 juta unit dalam waktu 13 tahun. Namun, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita meyakini beberapa regulasi yang dikeluarkan Kementerian Perindustrian dapat mendorong pertumbuhan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia.
“Melalui ekosistem yang kami berikan, diharapkan target produksi KBLBB pada tahun 2035 mampu memproduksi 1 juta mobil (listrik). Sedangkan untuk kendaraan roda dua, diharapkan Indonesia mampu memproduksi minimal 3,2 juta sepeda motor listrik,” kata Menperin dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI seperti dilansir dari kanal YouTube Komisi VII DPR RI. .
Menperin mengatakan 1 juta unit mobil listrik di jalan akan menghemat 12,5 juta barel minyak dan mengurangi 4,6 juta ton CO2.
Sedangkan 3,2 unit motor listrik akan mengurangi konsumsi 4 juta barel BBM dan 1,4 juta ton CO2.
Sejumlah peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan Kementerian Perindustrian adalah Permenperin Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengembangan Industri Kendaraan Bermotor Rendah Emisi Karbon.