memuat…
Ilustrasi KIA. Foto: Istimewa
JAKARTA – Kia Corp, produsen mobil terbesar kedua Korea Selatan, mengatakan akan menangguhkan operasi di salah satu dari delapan pabrik domestiknya pada paruh kedua tahun ini.
Hal itu dilakukan sebagai persiapan produksi kendaraan listrik (EV). Kia, afiliasi kecil dari Hyundai Motor Co, akan mengubah pabrik No.1 Gwangmyeong, di selatan Seoul, menjadi pabrik EV.
“Mungkin perlu waktu bagi pabrik untuk memulai produksi EV setelah masa suspensi enam bulan, kata pengajuan itu,” tulis Yonhap News, dikutip Kamis (1/6/2023).
Melanjutkan, Kia memiliki delapan pabrik di Korea, dua di Gwangmyeong, tiga di Hwaseong dan tiga di Gwangju.
“Ada tujuh di luar negeri, tiga di China dan masing-masing satu di Amerika Serikat, Slovakia, Meksiko, dan India. Total kapasitas tahunan mereka 3,84 juta unit,” lanjutnya.
Pada bulan April, pembuat sedan K5 dan SUV Sorento mengatakan akan menjual 1 juta EV pada tahun 2026, dan secara bertahap mengisi jajaran EV dengan 15 model pada tahun 2027.
“Kia baru-baru ini memperkenalkan SUV listrik EV9 andalannya menjelang peluncuran domestiknya pada kuartal kedua. Mereka berencana meluncurkan EV9 secara bertahap di Eropa, Amerika Serikat, dan pasar lainnya,” jelasnya.
EV9 tiga baris adalah model kedua KIA yang dilengkapi dengan platform EV khusus Hyundai Motor Group, yang disebut E-GMP, setelah SUV EV6 diluncurkan pada 2021.
Muncul dengan baterai 99,8 kilowatt jam dan diharapkan menempuh jarak lebih dari 500 kilometer dengan sekali pengisian daya.
“Pada hari yang sama, sebagian besar pabrik dalam negerinya mengalami kerugian produksi, akibat mogok kerja parsial selama empat jam di setiap pabrik di bawah pedoman Serikat Pekerja Metal Korea,” pungkasnya.
(san)