Memuat…
Sekelompok ilmuwan dari Australia dan Eropa mengembangkan “bumi virtual” untuk memetakan kepunahan global akibat perubahan iklim. FOTO/ Minggu
LONDON – Sebuah penelitian mengklaim bahwa bumi akan menghadapi kepunahan massal pada tahun 2100, yang dapat memusnahkan lebih dari seperempat keanekaragaman hayati dunia.
BACA JUGA – Terumbu Karang di Perairan Bua Terancam Punah
Seperti dilansir dari Daily Mail, Kamis (21/12/2022), sekelompok ilmuwan dari Australia dan Eropa mengembangkan “bumi virtual” untuk memetakan kepunahan global akibat perubahan iklim dengan lebih baik.
Hasilnya menunjukkan tingkat kepunahan 10 persen yang melibatkan semua spesies tumbuhan dan hewan pada tahun 2050.
Angka itu akan meningkat menjadi 27 persen pada akhir abad ini.
Menurut para ilmuwan, eksploitasi sumber daya yang berlebihan, perubahan penggunaan lahan, pemanenan yang berlebihan, polusi, perubahan iklim dan “invasi biologis” adalah beberapa penyebab kepunahan.
Studi tersebut dipimpin oleh ilmuwan Komisi Eropa Giovanni Strona dan Universitas Flinders, profesor Adelaide Corey Bradshaw.
Akademisi tersebut menginformasikan bahwa bumi saat ini sedang menghadapi fase kepunahan massal keenam akibat aktivitas manusia dan perubahan iklim.
Berdasarkan daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN), lebih dari 42.100 spesies terancam punah.
“Anak-anak yang lahir hari ini hingga usia 70 tahun dapat menyaksikan kepunahan ribuan spesies tumbuhan dan hewan.