memuat…
Banyaknya tenaga kerja China yang masuk ke Indonesia telah menciptakan persaingan pasar kerja yang ketat. Foto/Dok
JAKARTA – Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) menyadari persaingan mencari pekerjaan di Indonesia semakin ketat. Tidak hanya persaingan antar tenaga kerja lokal, tetapi juga persaingan untuk bekerja dengan tenaga kerja asing (TKA).
Baca juga: Bentrokan TKA Kembali Terjadi, Ini Cara Ajaib Kemenaker Atasi
Menyadari situasi tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan melakukan berbagai upaya. Salah satunya mengadakan pelatihan berbasis kompetensi bagi tenaga kerja lokal.
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi mengatakan, agar tenaga kerja lokal dapat memenangkan persaingan dengan tenaga kerja asing, diperlukan bekal keahlian dan keterampilan yang memadai bagi tenaga kerja usia produktif. Tujuannya agar mereka mampu menghadapi persaingan global di pasar kerja.
“Kita tidak bisa menutup pintu Indonesia untuk tidak menerima tenaga kerja dari luar Indonesia karena pada saat yang sama kita juga membanjiri pasar tenaga kerja di luar negeri. Hanya orang-orang yang mampu dengan daya saing yang cukup dan memiliki keterampilan khusus yang akan memenangkan persaingan,” ujar Anwar Sanusi. dikutip Selasa (7/2/2023).
Sanusi percaya bahwa menghadapi bonus demografi yang akan datang, diperlukan keahlian dan keterampilan bagi pekerja usia produktif yang memiliki energi besar agar mampu menghadapi tantangan dan persaingan di pasar kerja.
“Jika Anda tidak dibekali keahlian dan keterampilan yang memadai untuk bersaing, maka Anda akan kehilangan kesempatan memenangkan pertarungan di pasar kerja,” lanjutnya.
Selain itu, menurutnya, setiap tahun Indonesia menghasilkan tenaga kerja lulusan sekolah menengah/kejuruan atau perguruan tinggi, program diploma, politeknik dan universitas yang mencapai tiga juta orang/tahun. Walaupun kapasitas atau kemampuan menampung angkatan kerja dan pasar tenaga kerja masih belum seimbang.
Baca juga: Biografi dan Agama Ramla Ali: Petinju Muslim, Model yang Mengguncang Dunia Tinju
“Kalaupun seimbang, pasti akan ada masalah terutama kesesuaian kompetensi dan skill antara calon karyawan dengan tuntutan pekerjaan,” pungkasnya.
(mendesah)