Memuat…
Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST atau Webb) mengalami kerusakan instrumen kedua pada 15 Januari 2023. Foto/NASA/Luar Angkasa
FLORIDA – Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST atau Webb) mengalami kerusakan instrumen kedua pada 15 Januari 2023. Gangguan pada instrumen Near Infrared Imager and Slitless Spectrograph (NIRISS) milik JWST menyebabkan perangkat lunak penerbangannya mati.
NASA dalam keterangan resminya pada 24 Januari 2023 mengatakan bahwa instrumen NIRISS saat ini tidak dapat digunakan untuk kepentingan ilmiah. NIRISS merupakan kontribusi dari Canadian Space Agency (CSA), saat ini personel NASA dan CSA bekerja sama untuk menyelesaikan masalah interferensi ini.
“Tidak ada tanda-tanda kerusakan pada perangkat keras, dan observatorium serta instrumen lainnya semuanya dalam kondisi baik. Pengamatan sains yang terpengaruh akan dijadwal ulang,” tulis NASA.
Baca juga; Teleskop James Webb Mendeteksi Es Terdingin di Alam Semesta, Berisi Blok Bangunan Kehidupan
NASA menjelaskan, dalam kondisi normal, NIRISS bisa beroperasi dalam empat mode berbeda. NIRISS dapat beroperasi sebagai kamera saat instrumen JWST lainnya digunakan, dapat menganalisis tanda cahaya untuk mempelajari atmosfer planet ekstrasurya kecil, dapat melakukan pencitraan kontras tinggi, dan memiliki mode khusus untuk mencari galaksi yang jauh.
NIRISS bukanlah instrumen pertama di JWST yang mengalami masalah. Pada bulan Agustus, roda kisi di dalam Instrumen Inframerah Menengah (MIRI) observatorium mulai menunjukkan tanda-tanda gesekan.
Roda hanya digunakan dalam salah satu dari empat mode pengamatan instrumen, sehingga staf NASA berhenti mengamati. Mereka melanjutkan pekerjaan MIRI dalam tiga mode lainnya.
Baca juga; Teleskop James Webb Telah Ditabrak Batu Luar Angkasa 19 Kali, Menyebabkan Kerusakan Permanen
Pada bulan November, para insinyur telah menemukan penyebab masalahnya. Kemudian mereka mulai mengembangkan panduan untuk digunakan dalam mode aman, yang disebut Spektrometer Resolusi Menengah.
Namun, pada bulan Desember, teleskop James Webb tetap mengalami pemadaman berulang kali dalam mode aman selama dua minggu. Insinyur melacak masalah tersebut ke kesalahan perangkat lunak dalam sistem kontrol sikap observatorium, dan melanjutkan operasi normal pada 20 Desember 2022.
(jaring)