liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

Wall Street Dibuka Loyo, Pelaku Pasar Tunggu Data Makro dan Suku Bunga

Wall Street Dibuka Loyo, Pelaku Pasar Tunggu Data Makro dan Suku Bunga

Memuat…

Wall Street dibuka lebih rendah. Ilustrasi Foto/Reuters

JAKARTA – Tiga indeks utama dinding jalan hari ini dibuka lebih rendah. Pelaku pasar modal di Amerika Serikat (AS) menunggu data sektor jasa atau nonmanufaktur, selain penetapan suku bunga oleh Federal Reserve AS atau The Fed pada pertengahan bulan ini.

Dow Jones Industrial Average turun 0,61% menjadi 34.218,98, S&P 500 turun 0,67% menjadi 4.044,25, sedangkan Nasdaq Composite turun 0,60% menjadi 11.392,77.

Komponen saham yang paling aktif diperdagangkan di bawah indeks S&P 500 termasuk Tesla, Amazon.com, dan Meta Platform.

Tiga pemenang teratas adalah Diamondback, yang naik 2,70%, CF Industries naik 2,59%, dan Marathon Oil naik 2,52%. Pecundang terbesar ditempati oleh VF, turun 7,19%, PVH turun 3,76%, dan Ralph Lauren A tertekan 3,24%.

Saat ini investor sedang menunggu data dari Institute for Supply Management November 2022 yang akan melaporkan keadaan sektor jasa atau non-manufaktur, setelah sebelumnya tumbuh dalam fase lesu di bulan Oktober.

“Jika data hari ini lebih rendah, maka itu berarti ada alasan lain untuk percaya bahwa resesi tidak lama lagi,” kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities.

Baca juga: Bank Indonesia Waspada, Puncak Suku Bunga The Fed Bisa Capai 6% di 2023

Indikator Fedwatch melihat peluang 89% bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin pada pertemuan bulan ini.

The Fed dijadwalkan bertemu pada 13-14 Desember 2022 yang kebetulan menjadi pertemuan terakhir di tahun yang penuh gejolak ini.

Sebelumnya, Wall Street mencatatkan reli pada akhir pekan lalu sehingga memicu aksi ambil untung investor alias aksi jual pekan ini menjelang akhir tahun. “Menurut saya ini bukan tren penurunan, tapi ada sedikit jeda,” kata Cardillo.

(eng)