memuat…
Wall Street dibuka lebih rendah, dirugikan oleh sentimen investor Credit Suisse. FOTO/Reuters
JAKARTA – Tiga indeks utama dinding jalan dibuka lebih rendah pada Rabu (15/3), terbebani oleh sentimen investor creditsuisse yang berbicara tentang saham lembaga keuangan ini. Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 1,30% menjadi 31.738,15; S&P 500 (SPX) turun 1,23% menjadi 3.871,18; dan Nasdaq Composite (IXIC) melemah 0,91% menjadi 11.324,03.
Tiga pemenang teratas di bawah SPX termasuk Jack Henry & Associates, naik 3,15% pada $146,26, Lennar naik 2,61% pada $103,40 dan Truist Financial Corp. naik 1,54% menjadi USD 32,37. Sedangkan pelemahan terbesar adalah First Republic Bank yang turun 11,53% menjadi USD35,06, Halliburton turun 7,72% menjadi USD30,84, dan Marathon Oil turun 5,90% menjadi USD21,86.
Saham Credit Suisse turun 24,3% ke rekor terendah, setelah salah satu investor besar mereka menjelaskan bahwa mereka tidak akan menyelamatkan bank yang berbasis di Swiss tersebut. Bank Nasional Saudi, yang memegang 9,88% dari Credit Suisse, mengatakan tidak akan meningkatkan kepemilikannya di tengah kemerosotan pasar perbankan setelah krisis Silicon Valley Bank (SVB).
Anjloknya harga saham Credit Suisse telah memicu kembali kekhawatiran di kalangan investor tentang ketahanan sistem perbankan global. Analis melihat aksi jual ini sebagai tanda bahwa Federal Reserve perlu mengambil langkah berani untuk melonggarkan pengetatan.
“Seseorang harus dengan tegas mengubah permainan untuk berbalik dan menstabilkan situasi,” kata Analis Exane, dilansir Reuters, Rabu (15/3/2023).
Dari sentimen makro, kenaikan inflasi AS sebesar 6% di bulan Februari sedikit menstabilkan pasar saham. Pasalnya, penurunan harga dinilai mendorong The Fed untuk menurunkan suku bunga. Konsensus memprediksi The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada pertemuan akhir bulan ini
(TIDAK)