Memuat…
Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Kamis (12/1/2023) waktu setempat sebagai respons data inflasi Amerika Serikat (AS) yang melandai pada periode Desember 2022. Foto/Dokumen
NEW YORK – dinding jalan dibuka menguat pada perdagangan Kamis (12/1/2023) waktu setempat sebagai respons data Inflasi Amerika Serikat (AS). yang semakin condong pada periode Desember 2022. Inflasi yang terkendali membuat Federal Reserve (The Fed) atau Bank Sentral AS diperkirakan akan menekan sedikit kenaikan suku bunga acuan.
Baca Juga: Wall Street Dibuka Karena Investor Menunggu Pengumuman Inflasi AS
Dow Jones Industrial Average (DJI) naik 0,27% menjadi 34.064,71 sedangkan indeks S&P 500 (SPX) naik 0,17% menjadi 3.976,32. Sementara itu, Nasdaq Composite (IXIC) naik 0,30% menjadi 10.964,03.
Saham yang paling aktif diperdagangkan di bawah indeks SPX termasuk Tesla, American Airlines, dan AMD. Tiga pemenang teratas adalah ServiceNow Inc., yang naik 2,75% menjadi USD404,62, Cognizant A naik 2,53% menjadi USD64,96, dan American Airlines naik 1,91% menjadi USD15,94.
Sementara itu, tiga pelemah SPX teratas, Charles River Laboratories, turun 4,53% menjadi USD235,63, Crown Castle turun 2,52% menjadi USD147,73, dan Fortinet turun 2,21% menjadi USD47,76.
Baca Juga: Goldman Sachs Tak Lagi Memprediksi Resesi Akan Menghantam Eropa di 2023
Departemen Tenaga Kerja AS baru saja merilis tingkat inflasi AS yang naik 6,5% yoy di bulan Desember. Persentase ini lebih rendah dari November 7,1% yoy. Inflasi bulanan juga turun 0,1% dari November.
Angka inflasi yang rendah mendorong harapan Federal Reserve dapat memangkas suku bunga pada pertemuan Februari, seperti dilansir Reuters pada Kamis (12/1/2023).
Meski begitu, kekhawatiran tetap bahwa bank sentral akan mempertahankan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Saat ini pasar bertaruh bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Sementara itu, puncak inflasi diproyeksikan berada di 4,91%, seperti yang ditunjukkan oleh indikator Fedwatch.
(hektar)