liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

WHO Keluarkan Pedoman Bertahan Hidup saat Perang Dunia III Terjadi

WHO Keluarkan Pedoman Bertahan Hidup saat Perang Dunia III Terjadi

Memuat…

Munculnya situasi di Ukraina disebabkan oleh Perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung. FOTO / GETTY

MoskowTanda-tanda Perang Dunia III hampir dimulai Tidak dapat disangkal dimulai, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan panduan tentang cara bertahan dari bencana nuklir.

BACA JUGA – Konflik Rusia Vs Ukraina Bisa Memicu Perang Dunia III

Panduan itu datang hanya beberapa jam setelah Uni Eropa (UE) memperingatkan bahwa Rusia “sekarang sedang berperang dengan Barat”.

Juga termasuk dalam pedoman adalah daftar obat-obatan yang harus ditimbun oleh negara jika terjadi keadaan darurat radioaktif atau nuklir.

Badan kesehatan global tersebut membagikan informasi tentang bagaimana persediaan obat-obatan dapat digunakan untuk mencegah atau mengurangi paparan radiasi jika terjadi bencana nuklir.

Plt Asisten Direktur Jenderal WHO, Dr. Maria Neira memperingatkan bahwa pemerintah dunia perlu segera menyediakan pengobatan untuk paparan radiasi dan bahan nuklir.

“Penting bagi pemerintah dunia untuk bersiap melindungi kesehatan rakyatnya dan merespons dengan cepat jika terjadi keadaan darurat. Ini termasuk menyediakan pasokan obat-obatan yang dapat menyelamatkan nyawa dan mengurangi risiko serta dapat mengobati cedera radiasi,” ujarnya. ujar, seperti dilansir Fortune, Selasa (31/31/2019) 1/2023).

Skenario potensial yang terkandung dalam pedoman WHO termasuk radiasi atau keadaan darurat nuklir di pembangkit listrik tenaga nuklir dan penggunaan bahan radioaktif yang disengaja dan berbahaya.

Skenario seperti itu dapat mengakibatkan paparan dosis radiasi yang mematikan, tetapi banyak negara tidak siap menghadapi situasi berbahaya seperti itu, menurut dokumen WHO.

Pedoman tersebut menekankan: “Penting bagi pemerintah untuk dapat merespons dengan cepat ancaman semacam itu.”